Dr.Yani Nurani,M.M.Pd : Guru TK Harus Mampu Sosialisasi Pendidikan Karakter

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan  golden age (usia emas) dan merupakan masa yang sangat penting dalam membangun karakter.Karena karakter merupakan  kekuatan jiwa dalam merespon kompleksitas  perubahan lingkungan  dan menentukan terhadap keberhasilan anak  di kemudian hari.Jika tidak dikelola dengan tepat  pendidikan anak usia dini berpotensi menyimpang dari kelayakan pertumbuhan anak  yang dapat menggiring pada penyimpangan. “ Oleh sebab itulah  dalam pelaksanaan  pendidikan karakter  membutuhkan pendidikan yang dapat mengintegrasikan  dan mengoptimalkan perkembangan seluruh  dimensi anak meliputi kognitif,fisik,sosial,emosi,kreativitas dan spiritual  dengan seluruh pembelajaran pada setiap bidang pengembangan yang terdapat dalam kurikulum,materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau  nilai-nilai pada setiap bidang pengembangan “ ujar guru Taman Kanak –Kanak (TK) Karsil kabupaten  Garut Dr.Yani Nurani ,M.M.Pd  dalam  disertasinya  “ Manajemen Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Kualitatif  pada Taman Kanak-Kanak  TKN Pembina Tasikmalaya dan TK Persis Garut di Jawa Barat ). Pada  sidang ujian terbuka guna memperoleh gelar Doktor ilmu penddikan di Program Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) berlangsung Rabu 11Desember 2013  di kampus Jl.Soekarno-Hatta no.530 Bandung dinyatakeun lulus mendapat nilai  ujian sidang 3,77 , Indek Prestasi Kumulatif (IPK)  3,55  lulus sangat memuaskan.

Menurut Yani seperti diberitakan  Koran Giwangkara  selain itu   juga perlu dikembangkan diekpresikan,dihubungkan  dengan kontek kehidupan sehari-hari.Dengan demikian,pendidikan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif  tetapi menyentuh internalisasi dan pengamalan nyata  dalam sehari hari dan selanjutnya  pendidikan karakater membutuhkan evaluasi yang berkelanjutan,menyeluruh,obyektif dan berkesinambungan dalam memunculkan kesadaran,pemahaman,kepedulian  dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri,sesama,lingkungan,masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi manusia sempurna sesuai kodratnya.        Namun  diakuinya dalam kenyataannya selama ini dari  pelaksanaan pendidikan karakter tersebut   berdasarkan penelitiannnya itu terungkap  masih menemui masalah yakni  pelaksanaannya  belum mencerminkan  secara keseluruhan yang mana pelaksanaanya belum dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip pendidikan karakter,sebagaimana tuntutan kurikulum,dimana pelaksanaannya merupakan proses yang memberikan kepastian yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan anak dengan rencana yang telah diprogramkan.Selanjutnya dia mengharapkan  guru TK  yang merupakan pendidik professional  dengan tugas  untuk mendidik, mengajar, membingbing, mengarahkan, melatih, menilai agar dalam perencanaan guru selain harus mampu  mengoordinasikan komponen-komponen pengajaran sehingga arah kegiatan atau tujuan isi kegiatan (materi),cara pencapaian kegiatan (metode dan teknik) serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis. Begitu pula  dalam pengorganisasian guru harus mampu mensosialisasikan pendidikan karakter sehingga membantu perkembangan jiwa anak  dapat menyadari,memahami,merasakan dan dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari  nilai-nilai kebajikan itu secara utuh dan menyeluruh (kaffah).

Sementara itu dalam pelaksanaannya juga  guru dituntut harus kreatif dan professional  yaitu selain guru harus mampu membuat  sendiri alat pembelajaran dan alat peraga,berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih kongkret sehingga dapat mengembangkan kemampuan anak secara optimal.Juga guru harus mampu membantu anak mengembangkan pola  perilakuknya,meningkatkan standar  perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin  serta guru yang dapat di gugu dan diterima yang memiliki kesadaran,pemahaman,kepedulian  dan komitmen untuk membimbing anak menjadi manusia manusia sholeh yang bertaqwa. “ Sedangkan dalam penilaian guru  sebagai manager pembelajaran harus mampu mengambil strategi  dan tindakan perbaikan  apabila terdapat kesenjangan dan dapat membentuk  kompetensi dan karakter yang diharapkan secara optimal sehingga dapat diketahui perubahan serta kemajuannya “ .ujar  Yani .(Suherman.S).-

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *