Dr.Tin Hartini S.Pd M.M.Pd: SD Swasta Unggulan Kota Bandung Telah Mengimplentasikan BSC

Sekolah  merupakan satu unit pendidikan formal perlu dikelola dengan baik dan tepat. Pengelolaan  pendidikan  akan lebih baik jika dikelola dengan baik.Salah satu alat pengukur  yang dapat membantu kinerja  suatu institusi adalah  Balanced Scorecard (BSC). Alat pengukur ini lahir berdasarkan keyakinan para pelopornya bahwa pendekatan dalam pengukuran kinerja sekolah dapat menjadi lebih akurat dan  lebih baik. “ Secara prinsip  Sekolah Dasar (SD) Swasta unggulan di kota Bandung telah mengimplementasikan  BSC  dalam tujuan ,kebijakan dan  program mutu sekolahnya   “. Ujar  Dr.Tin Hartini S.Pd , M.M.Pd  selaku Kepala Sekolah  SDN Binaharapan 1  di Jl. Golf Selatan I No.26 kecamatan Arcamanik kota Bandung  ketika mempertahankan disertasinya  berjudul “ Manajemen Peningkatan Sekolah Bermutu Ditinjau Dari Sudut Pendcekatan  Balanced Scorecard “ (Studi Deskriftif pada SD Swasta Unggulan  kota Bandung ) diajukan  untuk memenuhi syarat  ujian memperoleh  gelar doktor dalam ilmu pendidikan  Prodi manajemen pendidikan  di Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) dalam  ujian sidang   terbuka dihadapan  Promotor Prof.Dr.H.Achmad Sanusi M.PA,  Ko Promotor  Promotor Dr.H.Dedi Mulyasana M.Pd,Anggota Promotor Dr.Hanafiah M.Pd   berlangsung beberapa waktu yang lalu di kampus Jl.Soekarno – Hatta  No. 530 Bandung  yang hasilnya lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) Yudicium  3,63 Sangat  memuaskan serta telah diwisuda  21 Juni 2014.

Menurut  Tin Hartini seperti diberitakan Koran Giwangkara  dengan   diimplementasikan   BSC tersebut  menjadikan SD swasta unggulan di kota Bandung  selain  dapat mengembangkan kurikulum  juga unggul  dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta  pendidik dan tenaga kependidikannya   memenuhi kualifikasi internasional  dan dalam inovasi proses pembelajaran , pengembangan sarana  prasarananya   juga dalam kualitas prestasi  lulusan  bertaraf  internasional.Program  pengembangan mutu sekolah di SD Swasta unggulan  dimulai dengan penentuan  visi sekolah  mempunyai program pengembangan mutu sekolah  yang sesuai dengan Sekolah Standar  Nasional  antara lain pembagian tugas yang efektif dan efisien.Pemanfaatan dana yang professional  serta program peningkatan mutu sekolah meliputi  melatih dalam membimbing mata pelajaran,memantapkan pelajaran,mengadakan mata pelajaran,membina tim olimpiade sains berprestasi,membimbing  karya tulis ilmiah,membimbing budaya lokal,menggali  potensi yang masih belum optimal,pembentukan tim sukses peningkatan mutu sekolah dengan cara pertemuan job description peningkatan mutu sekolah,menentukan tim pelaksana  pengorganisasian pengimplementasian  kerja tim sukses untuk peningkatan mutu sekolah oleh tim.

Sedangkan  pelaksanaan kebijakannya  dan program peningkatan sekolah diwujudkan dengan berpijak pada tujuan  kebijakan dan program.Strategi pembaghian tgugas yang efektif dan efisien bagi guru serta kepala sekolah  meliputi membuat perangkat pembelajaran,mengelola pembelajaran,mampu mengembangkan  dirinya sendiri atau mengikuti perkembangan dunia pendidikan  agar tidak ketinggalan informasi/zaman serta  menguasai materi ajar sesuai dengan  bidang yang digelutinya  begitu pula pemanfaatan dana  pembiayaan  yang proporsional dan professional.Strategi pembiayaan  yang diterapkan SD Swasta unggulan diupayakan dana tersedia sesuai dengan kebutuhan yang tercakup dalam RAPBS,penggunaan dananya sehemat mungkin diatur secara efektif  dan efisien juga berupaya menggali dana dari pihak lain yang tidak mengikat.Menyinggung masalah yang dihadapi oleh pimpinan sekolah dalam pelaksanaan kebijakan dan program peningkatan mutu sekolah di SD swasta ungulan  di kota Bandung ditinjau dari sudut  BSC menurut  Tin Hartini yaitu kinerja guru,budaya belajar siswa,sarana dan prasana,komunikasi dan pendanaan yang  terbatas.“ Oleh sebab itulah upaya dan langkah   ke depan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi  oleh pimpinan sekolah dalam pelaksanaan kebijakan dan program peningkatan mutu sekolah diantaranya perlu  memperbaiki manajemen, pengadaan pelatihan.Memperbaiki komunikasi dan koordinasi serta penggalangan dana begitu pula meningkatkan budaya belajar  baik dari sisi eksternal maupun internal “ ujarnya ..(Suherman.S).-

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *