Melalui Bislim Alumni FKIP Uninus Selain Pintar Juga Berakhlak Baik
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uninus selama dua hari 29-30 Mei 2015 mengadakan kegiatan Bina Sarjana Muslim (Bislim) ke 36 dengan tema “ Menumbuhkan Kesadaran Diri Mendidik Dengan Hati “.berlangsungdi Wisma Shakti Taridi Jl.Babakan Sari No.164 Bandung.Kegiatan acaranya dibuka secara resmi oleh rektor Uninus Dr.H.Didin Wahidin,M.Pd. “ Kegiatan Bislim adalah media pendidikan untuk menguatkan pemahaman,penghayatan dan berperilaku sejalan dengan tatanan nilai islam bagi calon sarjana pendidikan (wisudawan) FKIP Uninus “ujar Ketua Panitia Bislim Uninus Dr.Dinny Mardiana,M.Si didampingi Dra.Hj.Nani Nuraeni M.Pd yang juga selaku anggota panitia kegiatan ini.Menurut Dinny seperti diberitakan Koran Giwangkara Melalui kegiatan Bislim diharapkan alumni FKIPUninus bisa menjadi tenaga kependidikan yang tidak hanya selain pintar tapi juga berakhlak yang baik ,menjadi manusia insan kamil berguna untuk masyarakat dan kemajuan bangsa dan negara Diselengarakan Bislim juga agar nilai-nilai Islam yang disandang didalam nama Uninus dan dari hasil internalisasi informasi materi pendidikan Islam selama perkuliahan itu bisa dimiliki oleh peserta , “Ini menunjukan bahwa Bislim memiliki kehendak untuk menyentuh nurani,jiwa nur ilahi yang tertanam dalam diri calon wisudawan agar mampu mengkaji sentuhan iman yang dalam dan membinanya dengan keikhlasan untuk beribadat dan bermuamalah atas ridla Allah Swt.
Para peserta adalah mahasiswa yang sudah lulus jadi calon wisudawan dari delapan program studi yaitu bahasa Arab,bahasa Ingeris,bahasa Indonesia,PKN ,Matematika ,Pendidikan Luar Biasa ,Pendidikan Luar Sekolah dan Paud.Semuanya yang diwisuda itu 400 lulusan tapi yang mengikuti Bislim itu adalah 341 orang ,Kegiatan ini wajib dikuti sebelum wisuda dan tujuan Bislim akan bermakna dan memperoleh hasil yang optimal apabila ada kesiapan mental yang baik dari peserta (calon wisudawan) untuk bersunguh sungguh mengkaji dan menghayati proses pembinaan Bislim.
Dinny menjelaskan pihak panitia dalam kegiatan ini yakni mengayomi dan memberikan dukungan moral yang optimal,pendekatan metode pembelajaran (penyiapan materi) yang kondusif dan sarana pendukung kegiatan yang memadai.Kesiapan mental peserta sangat dominan ,sebab kondisi ini akan mentukan keberhasilan menangkap sejumlah stimulasi proses pelaksanan Bislim yang tidak saja informasi tetapi juga praktek-praktek peribadatan. Adapun materi-materi yang disampaikan meliputi Politik Islam,Pengelolan zakat sebagai solusi kesehjahteraan umat,Menjadi guru yang profesional,Keuninusan,Sholat dengan benar dan baik,Misi Umat Islam,Qyamullail,Pemulasaraan Jenazah,Sholat Dhuha,Kultum Menyambut Ramadhan,Meneladani Rosululloh Muhamad SAW,Menggali Potensi Diri Menuju Pendidik Sejati dan Dekadensi Moral Bangsa. “ Walaupun Bislim rutin diadakan setiap tahun untuk materinya,kurikulumnya,temanya itu selalu berganti tiap penyelenggaraan Bislim tentu dilkaitkan dengan kebutuhan,dinamika yang ada di masyarakat,kemudian silabusnya kurikulumnya selalu dievaluasi begitu juga teknik penyampaiannya”.ujar Dinny.(Suherman.S).-