Kol.Inf.Dr.H.Joni Widjayanto,S.Sos,MM :Masih Perlu Dioptimalkan Kurikulum Pendidikan TNI AD
Kepala Pusat Penelitian Bela Negara dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) Kol.Inf Dr.H.Joni Widjayanto.S.Sos,MM mengemukakan kurikulum merupakan hal penting dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya di jajaran Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD.Khususnya di jajaran Kodiklat TNI AD, doktrin TNI AD “ Kartika Eka Paksi” dijadikan pedoman kependidikan ada 10 standar komponen pendidikan terdiri dari kurikulum pendidikan,tenaga pendidik,perwira siswa,metoda pengajaran,tenaga kependidikan,paket instruksi dan alat penolong instruksi,fasilitas pendidikan ,evaluasi pendidikan dan anggaran. Memperhatikan pedoman itu ,komponen kurikulum berada pada urutan pertama. Hal ini menunjukan bahwa keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh kurikulum yang tersusun dalam proses pembelajaran.Untuk mendukung keberhasilan mutu pendidikan di Pusat Pendidikan dalam manajemen khususnya penyusunan kurikulum yang dilakukan ternyata telah mendasari dari langkah dalam proses manajemen yang mencakup perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan,dengan dilandasi manajemen pengembangan kurikulum tersebut telah dapat menciptakan out put hasil didik yang professional.
“ Hal ini tentu saja dapat mengisi kebutuhan akan kualitas sumber daya manusia yang memiliki nilai serta pengetahuan yang diharapkan dalam mengemban tugas negara sebagai prajurit TNI AD “..Ujarnya dikemukakan dalam kesimpulan disertasi judulnya “ Manajemen Pengembangan Kurikulum Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan Dan Latihan TNI AD Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan TNI AD (Studi Kasus di Pusat Pendidikan Infanteri dan Pusat Pendidikan Kavaleri Kodiklat TNI AD Bandung )“dihadapan penguji terdiri dari Promotor Prof.Achmad Sanusi,Ko Promotor Prof.DR.H.Sutaryat Trisnamansyah,Anggota Promotor Dr.H.Hendi S Muchtar,M.Pd,Penguji Dalam Prof.Dr.H.E.Mulyasa,Prof.Dr.H.Tb.Abin Syamsudin,M,MA, Penguji Luar Prof.Dr.H.Cece Rakhmat dalam sidang ujian terbuka untuk meraih gelar Doktor Ilmu Pendidikan dalam bidang Manajemen Pendidikan di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) berlangsung Selasa 7 Agustus 2018 di kampus Jl.Soekarno-Hatta No.530 Bandung hasilnya dinyatakan lulus mendapat nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,80 Yudicium Cum Laude. “ Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdullilah kepada Allah Swt akhirnya berhasil juga meraih gelar Doktor ( Dr) di program pelajaran (S3) Sekolah Pascasarjana Uninus.Oleh sebab itu dalam kesempatan ini menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril serta dorongannya “.ujar Joni Widjayanto kepada Koran Giwangkara.Menurut Joni Widjayanto hal yang menonjol dalam langkah perencanaan yang masih perlu dioptimalkan kurikulum pendidikan TNI AD adalah jangka waktu di dalam setiap tahap serta perencanaan itu sendiri agar hambatan dengan alsasan kerterlambatan dapat diminimalisir. Dengan demikian keterlambatan dalam proses pengembangan kurikulum dapat teratasi secara signifikan..Proses manajemen juga merupakan pedoman bagi individu dalam kelompok kerja guna mengorganisir penyusunan ,revisi dan pengembangan kurikulum yang diorientasikan pada era saat ini..Selain itu organisasi yang dibentuk dalam susunan kelompok kerja pembuat kurikulum belum memegang prinsip organisasi yang menjelaskan bahwa apa yang dilakukan adalah untuk masa depan.Begitu pula kebijakan yang bersifat insidentil dalam pelaksanaan proses pembelajaran perlu untuk dikurangi seperti ditegaskan bahwa pendidikan adalah bentuk dari konsep terpadu semua rangkaian manajemen pendidikan yang terencana.
Munculnya kegiatan yang tidak terpogram bisa mengurangi waktu kuliah bagi materi lainnya,yang tentunya capaian sasaran pendidikan pada materi yang terkurangi juga dapat terganggu. Sementara itu pada tahap evaluasi telah dilaksanakan untuk menemukan hal baru yang akan mendasari revisi terhadap kurikulum sehingag pada pendidikan selanjutnya mampu dioptimalkan sesuai yang direncanakan dalam kurikulum.Joni Widjayanto menjelaskan faktor dominan dalam manajemen pengembangan penyusunan kurikulum pendidikan Kodiklat TNI AD untuk mendukung keberhasilan mutu pendidikan di Pusat Pendidikan yaitu interaksi dalam manajemen peningkatan kurikulum antara perencana.pelaksana dan evaluator perlu untuk selalu dikembangkan.Standarisasi komponen pendidikan hendaknya dipatuhi agar mutu kurikulum sesuai dengan yang diharapkan.Sinkronisasi ini terjadi jika perenncanaan yang selalu dilandasi hasil evaluasi sebelumnya diterapkan secara konsekwen,hal yang diutamakan adalah waktu perencanaan yang cukup.. Penyelengaraan pendidikan perlu referensi yang cukup serta ter-update secara berkala agar dapat dioperasionalkan sesuai dengan era saat ini.Selanjutnya dalam kesempatan ini juga Joni Widjayanto mengemukakan upaya yang dikembangkan oleh Pusat Pendidikan dalam manajemen pengembangan kurikulum pendidikan meliputi peningngkatan kualitas sumber daya manusia dan studi banding.Pembekalan bagi para sivitas akademika di Pusat Pendidikan merupakan suatu terobosan yang sangat tepat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.Oleh karena pembekalan yang dilaksanakan baik melalui pendidikan secara formal maupun informal perlu dipertahankan dan dioptimalkan.Kegiatan studi banding dengan institusi pendidikan di luar negeri juga merupakan upaya yang baik untuk mengejar ketertinggalan maupun untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.Persenjataan di Indonesia memang telah banyak yang dilengkapi dengan sarana modern dan canggih.
Sehingga trend untuk mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diharapkan.Hal ini tentunya memerlukan dukungan referensi yang tidak saja bersumber dari luar negeri akan tetapi dari dalam negeri..“ Program studi banding akan sangat bermanfaat apabila hal positif dapat diserap dan diaplikasikan di lembaga pendidikan ..Namun perlu pendalaman kembali apakah telah sesuai dengan sistem yang berlaku di Indonesia dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang diharapkan “.ujar Joni Widjayanto kelahiran Ponorogo 01 Maret 1966 anak dari pasangan Bapak Ismono dan Ibu Siti Roesiah alumni Akademi Militer Angkatan tahun 1989,Sarjana (S1) di Malang.Magister (S2) jurusan manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan kedua kalinya Magister (S2) Progran Studi Manajemen Pendidikan di STIMMA-IMMI Jakarta. Pada Tahunn 1992 menikah dengan Dra.Titik Diah Astuti,dari pernikahan tersebut dikaruniai empat anak Satria Ekaditya Wijaya lulusan Manajemen Universitas Airlangga dan sekarang bekerja di Pertamina Jakarta,Ameldha Ditya Wijaya lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan sedang melanjutkan S2 di Universitas Pertahanan (UNHAN),Alvietta Citraditya Wijaya siswi SMAN 16 Surabaya dan Cinta Shaqila Ditya Wijaya siswi TK.Karier militernya terhitung 22 Juli 1989 telah resmi bekerja sebagai TNI AD dengan Korps Infanteri dinas pertama diawali di Jawa Timur selanjutnya dengan memangku berbagai jabatan pernah di tugaskan di Tim-Tim Ops Timor-Timur, Kalimantan Timur ,Ops.Pantas RI- Malaysia Samarinda,Bandung,Banjar Baru,Banjarmasin,Balikpapan.Tanda jasa yang telah diterima ialah Satya Lencana Seroja,Satya Lencana Saroja Ulang I, Satya Lencana Saroja Ulang II,Satya Lencana Kesetiaan VII Tahun,Satya Lencana Dwidjasistha ,Satya Lencana Dharma,Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun dan Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun dan Satya Lencana Kartika Eka Paksi..Semenjak tahun 2013 dipindahtugaskan ke Kementerian Pertahanan dan bekerja di Universitas Pertahanan (UNHAN) sebagai Kepala Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana LPPM Unhan serta pengangkatan jadi Kolonel pada tahun 2014 dan tahun 2017 hingga sekarang sebagai Kepala Pusat Penelitian Bela Negara dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pertahanan.(Suherman.S).-